SUMBAWA-Sejumlah agen pangkalan gas LPG 3 kilogram yang berada dibawah naungan PT. Bahan Migas Bersaudara melakukan aksi damai mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Senin (14/7/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi yang telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Mereka menuntut kejelasan distribusi yang menurut mereka tersendat dari pihak agen dan Pertamina, sehingga berdampak langsung kepada masyarakat dan kredibilitas pangkalan.
“Kami sudah tiga minggu tidak menerima distribusi gas LPG 3 kg. Akibatnya kami difitnah oleh masyarakat. Mereka menduga kami menyelewengkan distribusi, menjual ke tempat lain, bahkan dituduh tidak membayar ke agen. Padahal kami hanya korban,” ujar salah satu perwakilan agen saat menyampaikan aspirasi di depan kantor Pemda Sumbawa.
Pihak pangkalan juga menegaskan bahwa seluruh kewajiban administratif, termasuk pelaporan data pelanggan dan NIK, telah mereka penuhi kepada pihak agen, namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan kejelasan, selain informasi bahwa terdapat persoalan internal antara pihak agen dan Pertamina. Distribusi gas yang selama ini mereka terima bervariasi, tergantung jumlah penduduk di wilayah pangkalan masing-masing, mulai dari 40 hingga 200 tabung per pangkalan. Ketidakterpenuhan pasokan ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Harapan kami, Pertamina dan Agen bisa segera menyalurkan kembali gas LPG minggu ini. Kalau tidak, kami bersama masyarakat akan turun langsung melakukan aksi di kantor bupati,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Bagian Ekonomi Setda Sumbawa, Khaeruddin SE MSi menyatakan bahwa pihaknya telah menjadwalkan rapat dengan para pangkalan dan akan memanggil pihak agen dan PT terkait.
“Sekda sudah memerintahkan rapat, dan kami akan dengarkan semua keluhan pangkalan dan cari solusi secepatnya. Jika perlu, distribusi akan kami alihkan sementara ke delapan agen lain yang siap mendistribusikan gas sesuai kebutuhan masyarakat. Jika pihak agen tidak hadir, kami akan datangi langsung kantornya,” ujar Khaeruddin.
Pihak pemerintah berharap dengan adanya dialog ini, distribusi gas LPG 3 kg bisa kembali normal demi menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat Sumbawa yang selama ini bergantung pada gas bersubsidi tersebut, tukasnya.





