MANGGARAI BARAT,beritapembaharuan-
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menghadiri Forum Koordinasi Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara TimurRabu (22/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk menyinergikan arah pembangunan wilayah dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
melalui pendekatan tata ruang yang terintegrasi.
Forum strategis ini diikuti oleh para kepala daerah se-wilayah Bali dan Nusa Tenggara, serta perwakilan kementerian dan lembaga teknis yang membidangi penataan ruang, infrastruktur, dan perencanaan wilayah.
Dalam forum tersebut, dibahas strategi penyelarasan kebijakan tata ruang antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam konteks percepatan pembangunan infrastruktur, penguatan ekonomi daerah, dan mitigasi perubahan iklim.
Pemerintah menekankan pentingnya integrasi antara RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD) agar pembangunan yang dilakukan memiliki dasar spasial yang kuat dan berkelanjutan.
Bupati Sumbawa, H. Jarot, menilai forum ini memiliki arti strategis bagi Kabupaten Sumbawa yang sedang mendorong penguatan perencanaan ruang wilayah berbasis potensi lokal dan keberlanjutan lingkungan.
“Forum ini menjadi ruang penting untuk memastikan arah pembangunan Sumbawa sejalan dengan kebijakan nasional, namun tetap berpijak pada karakteristik dan kebutuhan wilayah. Penataan ruang yang baik akan mendukung konektivitas antarwilayah, pemerataan ekonomi, serta daya saing daerah,” ujar Bupati.
Ia juga menambahkan bahwa Sumbawa memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, energi terbarukan, dan pariwisata alam yang perlu didukung dengan kebijakan tata ruang yang terarah dan sinergis antara pusat dan daerah.
“Kita ingin pembangunan tidak hanya fokus di pusat kota, tapi juga menjangkau kawasan perdesaan dan pesisir. Prinsip tata ruang yang terintegrasi akan memastikan setiap program pembangunan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” tukasnya.
Forum ini juga menyoroti pentingnya pembangunan wilayah Bali–Nusa Tenggara dalam konteks penguatan konektivitas nasional, termasuk pengembangan jalur logistik, pelabuhan strategis, serta kawasan ekonomi khusus.
Pemerintah pusat menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah timur Indonesia untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah dan memperkuat daya saing daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa mempertegas komitmennya untuk: Meningkatkan sinergi antarinstansi dalam pengelolaan ruang wilayah; Mengoptimalkan potensi daerah berbasis tata ruang berkelanjutan;
Mengembangkan sistem informasi geospasial daerah untuk mendukung perencanaan dan investasi; Mendorong pembangunan yang ramah lingkungan dan inklusif.





