Terkait Marahnya Bupati Jarot dari Hasil Musrenbang, Ini Klarifikasi Kepala Bappeda NTB

Sumbawa- Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr.Ir.H.Iswandi, M.Si memberi klarifikasi terkait beredarnya pemberitaan dibeberapa media online dari Sumbawa yang memberitakan kehadiran Bupati Sumbawa Ir.H.Syarafuddin Jarot, MP di acara Musrenbang RPJMD Provinsi NTB Tahun 2025-2029, Rabu, 4 Juni 2025.

Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan bahwa Bupati Sumbawa, marah kepada Kepala Bappeda NTB. Pemicunya seperti dalam pemberitaan media online, disebutkan banyak data tidak akurat dalam Dokumen Musrenbang NTB 2025 terkait Kabupaten Sumbawa, diantaranya: Potensi Daerah dari sektor strategis seperti pertambangan dan pertanian Sumbawa tidak tercantum dalam dokumen. Begitu juga program Sekolah Rakyat (SR) Presiden Prabowo Subianto dihilangkan.

‘’Saya ndak pernah ketemu dengan Bapak Bupati Sumbawa, karena selesai acara saya langsung mengantar keberangkatan Menteri dan Wamen ke Bandara,’’ ujar Kepala Bappeda NTB, H. Iswandi, kepada media ini, Kamis, 5 Juni 2025 memberi klarifikasi.

“Ndak tahu saya lagi cek ke pak bupati apa masalah yang menjadi atensi beliau. Saya bersahabat dengan Pak Bupati SBW; sedang saya Hub apa yg beliau atensi. Kami satu angkatan alumni Jurusan Sosial Ekonomi Fak Pertanian Universitas Mataram. Saya masih konfirmasi kepada Pak Bupati. Nanti saya jelaskan setelah saya berkomunikasi dengan beliau,” jelasnya.

“Nanti kita akan selesaikan dan tindak lanjuti. Semua kabupaten / kota seperti yang dijelaskan Pak Gub akan mendapat pelayanan yang sebaik baiknya dari Pemerintah Provinsi NTB,’’ ujarnya.

Iswandi juga menegaskan bahwa semua bisa dimusyawarahkan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat NTB di seluruh kabupateb/kota.

Sementara salah satu Pejabat Pemprov NTB yang tidak mau disebutkan namanya, membenarkan bahwa Bupati Sumbawa Ir H Syarafuddin Jarot MP marah besar kepada staff dan jajaran Bappeda NTB usai acara Musrenbang, Rabu 04 Juni 2025 kemarin.

“Saya hadir saat itu, Bupati Jarot sangat marah dan memang marahnya kepada staff dan jajaran Bappeda karena Kepala Bappeda tidak ada saat itu, ia ikut mengantar Pak Mendagri,” jelasnya.

Menurutnya, Bupati sumbawa wajar marah sebab semua potensi sumbawa yang seharusnya dimasukkan dalam dokumen hilang dan itu yang diperlihatkan ke Pak Bupati.

“Kami mendukung langkah Pak Bupati Jarot. Bappeda NTB itu sungguh keterlaluan,” katanya.

Anggota DPRD Sumbawa, Andi Rusni, SE,. MM,. mengatakan bahwa memang bukan Kepala Bappeda kemarin arah beliau Pak Bupati marah. Ada staf Bappeda, Beliau marah di depan Aula Hotel Lombok Raya setelah selesai acara itu.

Bahkan kata Andis sapaan akrab Politisi Gerindra Sumbawa ini, kalo seandainya Gubernur gak antar Mendagri ke bandara kemarin, di depan Gubernur Bupati Jarot akan marah besar.

“Meski tidak langsung marahnya ke Kepala Bappeda, namun itu tetap menjadi tanggungjawab Kepala Bappeda NTB. Keterlaluan kalau anak buahnya tidak melaporkan masalah ini kepada Pimpinannya, berarti ada unsur sengaja mereka menyembunyikan hal ini bila Kepala Bappeda tetap tidak mengetahui,” tegas Andis.

Andis juga mengatakan bahwa dirinya baru saja ditelpon Pejabat Bappeda kabupaten sumbawa yang menjelaskan bahwa setelah kejadian marahnya Bupati Sumbawa kemarin, Bappeda NTB langsung rapat bersama Bappeda kabupaten sumbawa dan membedah dokumen Musrenbang tersebut beserta dokumen RPJMD NTB dan RPJMN.

“Ternyata di dalam RPJMN, Sumbawa masuk dalam 7 Kawasan Strategis Nasional tapi Tim Bappeda salah input data, katanya !!,” pungkas Andi Rusni.

Bupati Sumbawa Ir H Syarafuddin Jarot MP juga menyayangkan hal tersebut. “Benar Musrenbang, tapi isinya hanya sambutan. Tidak ada diskusi atau tanya jawab. Tapi dokumen RPJMD NTB yang dibagikan ke peserta. Wilayah Kab. Sumbawa tidak masuk wilayah potensi swasembada pangan, tidak masuk potensi tambang dan tidak masuk usulan Sekolah Rakyat, padahal lahan sudah kami serahkan sejak awal seluruh 7 Ha. Setelah dikomplain baru melakukan rapat dan verifikasi, ternyata dalam RPJMN, kab. Sumbawa masuk dalam lokasi prioritas tapi dokumen yang dibagi di Provinsi, kabupaten sumbawa tidak masuk. Aneh,” terang Bupati